Bob Tutupoly Dalam Kenangan

(13 November 1939 – 5 Juli 2022)

Bobby Willem Tutupoly dilahirkan pada 13 November 1939. Bakat seni diwariskan dari kedua orang tuanya. Ayahnya adalah pemain suling dan ibunya adalah penyanyi di gereja. Dia yang kemudian dikenal dengan nama Bob Tutupoly tertarik di dunia tarik suara sejak kecil. Tak hanya menyanyi, ia juga main film dan pembawa acara. Semua dia lakukan sebaik-baiknya yang ia mampu. Maka tak heran jika popularitasnya bertahan hingga kini.

Ketertarikannya menyanyi saat kecil, berlanjut ke masa remaja, dan terus ia tekuni, membawa dirinya melesat menjadi penyanyi yang hampir tak ada tandingannya. Satu dari sedikit penyanyi yang sudah go international pada 1969. Banyak lagu yang ia rekam dengan beberapa group band. Satu lagu yang identik dengan dirinya (dan sebaliknya) adalah “Widuri”, ciptaan Slamet Aryadi. Lagu ini ia bawakan pada 1977 sepulangnya 8 tahun perantauannya dari Amerika Serikat.

Di masa perantauannya dia menjadi public relation serta memimpin Restoran Ramayana di New York. Resto itu didirikan oleh Pertamina untuk misi sebagai agen pariwisata Indonesia.
Bob adalah pembawa acara yang hebat. Beberapa program televisi dipandunya. Mata acara “Tembang Kenangan”, di Indosiar ia bawakan saat usianya tak lagi muda. Satu dari sedikit pembawa acara yang mampu bertutur dalam Bahasa Indonesia dan Inggris sama baiknya. Bob juga main film. Satu di antaranya adalah Gli Innamorati Della Becak (Kisah Cinta si Tukang Becak) pada 1958. Ia bermain bersama antara lain Rima Melati (baru saja berpulang 23 Juni 2022).

Bob adalah entertainer hebat. Bob Tutupoly adalah legend. Mengutip Tantowi Yahya: “Bob sings like nobody and nobody sings like Bob Tutupoly”. Kepergianmu pada 5 Juli 2022 mengejutkan banyak orang. Kami berduka seperti dirasakan Yosie, isterimu dan Sasha Karina, puterimu. Rahim bumi Tanah Kusir menjadi peristirahatanmu, namun lantunan suara emasmu tetap dikenang. “Widuri” tetap menggema di hati kami. Selamat jalan Broer.

Antoinette Wiranadewi, 8 Juli 2022