Cintaku Bukan Semusim

Tak mungkin kuhapus semua hal tentangmu. Semua kenangan bergantian muncul. Cerita receh kepenatan kerja, atau mungkin juga keprihatinan kita pada semesta yang semakin tua.

Siang tadi hujan cukup lebat. Hujan selalu mengingatkanku pada pelukanmu. Hujan selalu mengantarkan kenangan pada bangku dan taman cantik, juga burung kecil yang menantikan kita.

Pedih kutitipkan pada angin, yang paling memahami arti menemani sunyi. Daun waktu boleh berlalu. Tapi semesta tetap menyulam, semua benang cinta yang kau tanam. Hanya karena langit, tak lelah langkah terus berlanjut.

Cintaku bukan semusim. Dia ada sepanjang waktu untukmu, sampai akhir masaku. Aku membawa bunga dan cinta, merawat semua kenangan yang meniupkan desir sehalus sutera.

(Antoinette, 31 Oktober 2021)

error: Content is protected.